Sebuah Tanya Sebelum Memulai Usaha [Bagian 1]

Apapun latar belakang pendidikan kita, seringkali keinginan untuk berwirausaha hadir meskipun saat ini kita masih bekerja diperusahaan orang atau bahkan sedang duduk di bangku sekolahan. Tak ada batasan usia, juga parameter pendidikan tertentu dalam membangun sebuah usaha apapun jenisnya. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu kita tahu dan penting untuk kita tanyakan kepada diri sendiri, agar puncak harapan yang kita impikan (baca : sukses) dapat kita raih semaksimal mungkin dan segera.


Terolah ulang dari pengusaha muslim dalam situsnya yang bersumber dari www.articles.bplans.com, berikut beberapa pertanyaan yang harus kita tau dan ambil jawabannya sebelum memulai usaha :

1. Siapa saja yang dapat, mampu dan bisa menjadi pengusaha sukses ?

Sebuah riset yang mengemukakan bahwa pengusaha sukses, orang yang sukses dalam usaha kecilnya senantiasa memiliki kesamaan karakteristik. Ada daftar dan hal ini bisa membantu memberikan kita ide apakah kita punya kemampuan atau justru kekurangan. Sebuah tanya, “bagaimana kita bisa mengukurnya ?”. Jawaban pasti kita tanyakan kepada diri kita sendiri dengan syarat menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

- Bisakah saya bertahan di saat yang berat ?

- Apakah saya memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menjadi bos bagi diri sendiri ?

- Apakah penilaian yang saya buat dalam hidup kerapkali menghasilkan hal yang baik ?

- Apakah saya punya kemampuan untuk mengkonseptualisasikan bisnis secara keseluruhan ?

- Apakah saya memiliki tingkat energi yang tinggi, tahan banting dalam bekerja dengan waktu yang panjang, agar bisnis berhasil ?

- Apakah saya memiliki pengalaman bisnis dengan spesifik yang signifikan ?

2. Bagaimana saya bisa menentukan apakah saya mampu memulai usaha ?

Sebagaimana dalam mukadimah diatas, setiap pengusaha kecil memiliki banyak kesamaan dimana risetnya telah dilakukan. Kualitas diri, itu yang harus kita miliki. Dibawah ini beberapa catatan berkenaan dengan kualitas diri seorang pengusaha sukses yang kita butuhkan untuk meraih impian sukses berwirausaha.

Ketrampilan interpersonal — “Untuk menjadi pengusaha sukses, kita diminta untuk berinteraksi dengan orang lain selain pelanggan tersebut : pengacara, karyawan ataupun sales. Karena itu, jika kita tidak suka berbicara dengan orang yang tidak kita kenal, lebih baik bertahan dengan pekerjaan yang kita punya saat ini.”

Kemampuan kepemimpinan — “Tak mungkin pengusaha sukses adalah seorang pengekor. Mereka yang sukses selalu mampu mamanage dengan baik dirinya sendiri, sehingga mampu menjadi contoh baik bagi orag lain termasuk keluarganya, mitra usahanya ataupun karyawan dan pelanggannya. Kita akan menjadi sasaran orang lain saat mereka mencari jawaban. Apakah kita siap dengan semua ini ?

Bersedia berkorban — “Jika kita berpikir pengusaha sukses memiliki waktu luang banyak, segera saja hapus hal ini dari memori kita”. Mereka yang sukses adalah mereka yang mau berkorban. Dan mereka yang sukses memiliki waktu kerja yang lebih panjang dari waktu kerja yang lainnya. Seumpama orang lain memiliki waktu kerja 8 jam, pengusaha sukses seringkali bekerja 9 atau bahkan 24 jam sehari. Pun demikian, dalam menikmati waktu kerja yang panjang, pengusaha sukses melakukannya dengan memanfaatkan orang lain (pekerjanya).

Optimisme —“Bertahan dari keterpurukan usaha dikala kita memiliki tenaga penuh dan sumber dana maksimal kiranya hal ini biasa. Namun mampu bertahan saat bisnis menjadi sulit dan kondisi terjepit adalah kualitas penting bagi pengusaha kecil yang terus dan terus harus kita pupuk dan miliki.”

Bandingkan ketrampilan dan keahlian kita dengan orang lain yang sukses dengan bisnis serupa. Bisakah kita meniru atau bahkan melebihi kemampuan pengusaha sukses tersebut ? apakah kita punya ketrampilan tertentu yang unik dan orang lain belum memilikinya dimana hal ini menjadi ujung tombak pembagian pasar ?

Tinjau jurnal bisnis, majalah bisnis dan studi perbandingan lain yang mengindentifkasi persyaratan untuk menjalankan bisnis. Dari informasi tersebut, kita akan dapatkan formula apik untuk meningkatkan ketrampilan dan tindakan yang kita rencanakan guna menjalankan operasional bisnis yang akan kita lakukan.

3. Mengapa business plan penting dan harus ditulis ?

Business plan merupakan panduan tertulis yang memberikan detail permulaan serta arah perusahaan di masa mendatang. Hal ini di pandang penting lantaran mampu memberikan ringkasan visi perusahaan dan cetak biru keberhasilan operasional perusahaan.
Nah, lantas siapa yang harus menuliskannya ? Dalam hal ini jelas kita sebagai Pengusaha atau Calon pengusaha yang harus menulisnya sendiri.

Seputar ide bisnis dan tujuannya, hanya kitalah yang paling tahu bukannya orang lain. Karena itu, meskipun ada penyedia jasa pembuatan business plan, tetap kita sendiri yang dapat menghadirkan ide bisnis ini pada investor juga bankir. Business plan terbaik adalah hasil olah ide kita yang segar dan familiar, juga nyaman dengan rencana yang ada. Meski tidak ada format pakemnya, para pengusaha dan pelaku bisnis bisa menulisnya seperti dibawah ini :

Halaman depan — Menunjukkan bisnis kita

Daftar isi —  Menyusun informasi bagi pembaca

Ringkasan eksekutif — Memberikan “gambaran besar ” terhadap rencana, faktor-faktor yang mengarah pada kesuksesan.

Latar belakang bisnis — Jika bisnis ini masih sangat baru, cantumkan latar belakang dan ketrampilan kita dengan informatif

Marketing plan — Menggabungkan strategi pemasaran bisnis

Rencana tindakan — meringkas bagaimana Anda akan menciptakan dan menyampaikan produk atau jasa Anda.

Laporan dan proyeksi keuangan — ilustrasikan bagaimana bisnis dilakukan secara finansial berdasarkan asumsi rencana.

Lampiran — Mencantumkan analisa statistik, bahan marketing, dan resume .

4. Mengapa butuh business plan ?

Tujuan utama dari business plan adalah memberikan panduan bagi pemilik atau manajer agar menjalankan bisnis dengan sukses. Mempersiapkan perencanaan mendorong penulis untuk mempertimbangkan banyak aspek bisnis dan menghadapi masalah-masalah yang mungkin timbul dalam perencanaan.

Misalnya, kompilasi biaya bulanan, lembur, akan menunjukkan revenue yang dibutuhkan untuk mendukung biaya-biaya ini, termasuk profit. Ini akan mengarahkan pada pertanyaan apakah angka revenue ini masuk akal atau tidak. Jika tidak, akan menimbulkan keraguan pada kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Business plan adalah alat manajemen yang penting yang memungkinkan manajer untuk mengantisipasi situasi sebelum menjadi masalah atau memburuk

5. Bagaimana kita menentukan biaya awal dan pengeluaran lainnya ?

Langkah tepat dan bijak bagi kita untuk tahu biaya awal yang bakalan dikucurkan sebelum memulai usaha. Tak sedikit para rekan pengusaha yang kerapkali menggunakan tabungannya, atau bahkan meminjam berpenjamin rumah sebelum mendapatkan gambaran faktor finansial ini, hanya untuk mengetahui bahwa mereka tidak punya cukup uang. Estimasi biaya bisa didapatkan dari perusahaan utilitas, jaringan belanja dan jaringan kerja dengan bisnis lain yang pernah mengalaminya. Jangan mulai membeli sampai investigasi menujukkan usaha ini bisa diandalkan dan kita mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

----------------------------------------------------------
Bersambung di :
Sebuah Tanya Sebelum Memulai Usaha [Bagian 2]
Sebuah Tanya Sebelum Memulai Usaha [Bagian 3]
----------------------------------------------------------


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beranda