Nikmati Pro-Kontra Hari Tanpa Tembakau

Hari ini saya membaca komentar temen SMP saya yang melintas sesaat di facbook, dari secuil komentarnya ternyata apa yang di layangkannya cukup berbobot "Bukan hari tanpa tembakau, tapi hari tanpa nikotin". Namun saya tak akan membahas komentarnya, karena saat ini saya akan "nginguk" sebentar bahwasanya World No Tobacco Day, atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei ini hari ini cukup santer di beritakan di berbagai media.

Menurut Badan kesehatan dunia WHO, tahun ini lembaga tersebut menyerukan negara-negara di dunia untuk melarang berbagai bentuk iklan, promosi, serta sponsor dari perusahaan tembakau, termasuk rokok. Demikian menurut siaran pers WHO kemarin, Kamis (29/5/2013). Namun apakah hal ini dengan mudah dapat di lakukan di negeri ini (baca : Indonesia) ?, hohoho...tentu saja bisa (maksudnya bisa sulit banget), lha wong sponsor utama berbagai liga sepakbola di negeri ini saja dari produsen aneka produk tembakau. Belum lagi berbagai acara lain serta bantuan beasiswa para generasi muda negeri ini, produsen produk aneka tembakau juga jadi salah satu sosok besar yang ikut menjadi pahlawan bagi mereka.

Kembali ke WHO atau baca saja langsung seperti orang jawa bilang "Who", tema ini diangkat untuk mengurangi konsumsi produk tembakau yang diperkirakan telah menghilangkan 6 juta nyawa manusia setiap tahun. Melarang berbagai bentuk ekspos jenama produk berbasis tembakau, menurut catatan WHO, ternyata berhasil menurunkan 7% konsumsi tembakau.

Dan hari ini, Jumat (31/5/2013) para aktivis dari berbagai komunitas di (baca : Indonesia) dimana salah satunya adalah Komunitas Peduli Kawasan Tanpa Rokok (KPKTR), turut meramaikan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, di Kota Semarang, Jawa Tengah. Aksi ini sendiri bertujuan mengingatkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatannya dan mengetahui dampak negatif dari rokok baik untuk dirinya maupun orang lain.


Akan tetapi meski hari ini di berbagai negeri, termasuk didalamnya adalah Indonesia banyak elemen masyarakat yang menggemborkan sebuah kampanye apik Anti Tembakau, dinegeri ini ada juga aksi tandingan untuk menentang adanya Hari anti tembakau. Seperti aksi yang di lakukan Komunitas di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Jumat (31/5/2013) ini. Dalam aksinya, mereka para member kretek (sebut saja begitu), menolak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang di peringati setiap tanggal 31 Mei, dan merekapun menuntut adanya regulasi pertembakauan yang melindungi industri tembakau (kretek) nasional.

Ada yang unik menurut saya, dimana mereka mengambil dalil untuk menjungkalkan hari anti tembakau dengan berbagai aksi anti tembakaunya. Dalam catatan mereka, "meski ada aksi yang masif untuk menolak tembakau di dunia, tetapi selama satu dekade terakhir impor tembakau justru terus meningkat, dst (alias dan seterusnya....)"

Dan terlepas dari semua itu, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada kedua belah pihak yang menolak Tembakau dan yang mendukungnya, saya lebih memilih untuk melakukan aktivitas lainnya yang saya rasa lebih bermanfaat seperti "momong anak, membaca, bekerja atau melakukan berbagai hal lainnya yang lebih bermanfaat, tentunya tanpa merokok atau mengkonsumsi tembakau !". Berikut salah satu kegiatan yang saya rasa lebih bermanfaat di hari yang sama, dalam waktu dan tempat yang berbeda (Nonton kampanye kocak di youtube tentang rokok dan gloal warming).

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beranda