
Tak hanya itu, setelah tiba dikantorpun kebanyakan mereka tidak bersungguh-sungguh mencurahkan seluruh kemampuan dalam setiap kerjaannya. Namun jika ada waktu luang barang sedikit, rasanya ingin segera saja di manfaatkan untuk update status atau sekedar mengunjungi facebook dan twitternya.
Lantas, apakah mental seperti ini yang ada di generasi kita, datang kesiangan, pulang kegesitan. Seakan-akan mereka tidak membutuhkan pekerjaan itu, meski seringkali kas bon di lakukan. Sekarang coba bayangkan, bagaimana seandainya esok pagi mereka kehilangan pekerjaan itu ? Apakah hidup mereka akan tetap baik-baik saja dan survive ?, mungkin bagi sebagian orang yang telah mempersiapkan diri menjadi wiraswasta atau pengusaha tak mempermasalahkan akan hal itu, namun bagi mereka yang belum siap, pasti hal tersebut dapat membuatnya stress, hingga dapat juga berujung bunuh diri.
Karena itu, sudahkah kita mensyukuri pekerjaan kita, apapun bentuk pekerjaannya, berapapun gajinya ?
Ingatlah, kehidupan kerja kita tidak selamanya menyenangkan. Kadang mereka dimarahi pelanggan, kadang diomeli atasan, dan sering juga dijegal sesama teman serta masih banyak situasi sulit lainnya yang bisa menimbulkan kekecewaan.
Bersyukurlah, dan seringlah menunduk agar kita dapat merasakan besarnya limpahan nikmat serta karuniaNya kepada kita. Karena itu, apapun pekerjaannya, berapapun gajinya, syukurilah jika itu halal. Namun ingat pula, semua pekerjaan yang enak dan memiliki hasil berlimpah, akan tetapi subhat atau malah haram maka jauhilah, karena semua itu tidak memiliki barokah
Berikut bincang-bincang Ustadz Abuz Zubair Hawaary, Lc. dengan Bapak Tarsono (56 Tahun, Pekalongan) yang bekerja mengumpulkan sampah warga dan menarik becak untuk menafkahi keluarga dan beribadah di jalanNya.
Semoga video motivasi Islami tentang Semangat Mencari Rezeki yang Halal bermanfaat bagi kaum muslimin. Selamat menyaksikan.
"...Ingat, pekerjaan yang halal, rezeki yang halal, sedikit tetapi disyukuri, jauh lebih bermanfaat daripada harta yang berlimpah tetapi dari sesuatu yang haram dan tidak diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala..." (Petikan nasihat Ustadz Abuz Zubair Hawaary, Lc. - Pekalongan, 22 Desember 2012)
Belajar dari padi, meski berisi ia tahu posisi dimana harus beraksi dan berbagi #statusku @senengmedia @mimi_oke1
— Ivan Purnawan (@ivanmagelang) 7 April 2013

Tidak ada komentar
Posting Komentar